Erick Thohir menjabat ketua KOI ketika ini. (Wahyu Putro A/Antara Foto) Jakarta -
Erick Thohir, 48 tahun, ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Seorang pengusaha yang menggilai olahraga itu kini memasuki politik.
Erick dipercaya oleh Joko Widodo sebagai ketua timses pada Jumat (8/9). Boleh dibilang ini menjadi debut Erick di ranah politik.
Lulusan Master untuk Bisnis Administrasi Universitas Nasional California, Amerika Serikat itu memulai bisnis di Indonesia pada 1993. Saat kembali ke tanah Air, beliau membantu perjuangan restauran milik keluarga (Hanamasa dan Pronto) sampai 1998 ketika krisis menerpa Indonesia. Usaha itu warisan sang ayah, Teddy Thohir.
Setelah krisis lewat, Erick bersama Muhammad Lutfi, Harry Zulnardy, dan Wisnu Wardhana mendirikan perusahaan trading, yang sudah diberi nama Mahaka. Barulah di tahun 2000 mulai memasuki bisnis billboard.
Di tahun berikutnya, lewat bendera Mahaka, Erick membeli Harian Republika, juga membuka harian berbahasa mandarin, Sin Chew, dan Gold Digest Indonesia. Integrasi lain yang dilakukan Erick dengan mempunyai situs penjualan tiket Rajakarcis.com.
Erick lalu melebarkan sayap di bisnis media dengan mempunyai Jak tv, juga radio Gen FM, Jak FM, dan PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio).
Erick pernah menjabat sebagai eksekutif utama TVOne. Sejak 2014, Erick menjadi sebagai Direktur Utama Antv sampai sekarang.
Selain bisnis media dan entertainment, Erick merupakan pemilik klub basket
Satria Muda dan menjadi ketua umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) periode 2006-2010.
 Satria Muda juara Foto: detikSport/Mercy Raya |
Di level Asia Tengara, Erick pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) dalam tiga periode. Jabatan terakhir didapatkan untuk periode 2014-2019 dalam 7th SEABA Congress Meeting di Hotel Peninsula Jakarta pada 1 Juni 2014. Erick juga masih menjadi anggota FIBA's Central Board ketika ini.
Erick memperluas bisnis olahraga sampai ke Amerika Serikat. Dia membeli 15 persen saham klub NBA, Philadelphia 76ers, pada selesai tahun 2011. Dari ransaksi ini, Erick tercatat sebagai orang Asia pertama yang mempunyai saham lebih banyak didominasi klub NBA.
Di tahun berikutnya, beliau mempunyai saham lebih banyak didominasi klub MLS, DC United.
Di tahun 2013, Erick membeli saham mayoritas, sampai 70 persen, klub Serie A, Inter Milan. Dia lalu menjabat sebagai presiden klub itu. Erick tetap menjadi presiden meski saham lebih banyak didominasi Inter milan sudah dikuasai Suning Holdings Group.
Erick juga mempunyai saham di salah satu klub sepakbola lokal, Persib Bandung.
Untuk olahraga amatir, Erick menjadi Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2012 London. Kini, beliau juga masih menjabat sebagai ketua Komite Olimpaide Indonesia (KOI). Jabatan itu dimulai dari 2015 dan akan berakhir 2019.
Baru-baru ini, Erick juga menjadi otak panitia pelaksana
Asian Games 2018. Dia menjadi ketua INASGOC.
Dicatat
Forbes, prinsip Erick dalam membuatkan bisnis dan hidupnya cuma satu. "Kalau kalian melaksanakan sesuatu, kalian akan membuat pasar atau menjadi
follower? Kalau saya sih, saya tak tak akan menjadi pengikut," ujar Erick.