Deputi III bidang pembudayaan olahraga Kemenpora, Raden Isnanta. (Foto: Rengga Sancaya) Jakarta - Sebanyak 20 persen atlet dan instruktur peraih medali yang belum mendapatkan bonus Asian Games. Kemenpora mengimbau mereka untuk segera mengambil lantaran tak sanggup diwakilkan.
Bonus Asian Games 2018 sejatinya sudah diberikan di Istana Negara oleh Presiden RI Joko Widodo pada 1 September kemudian atau sebelum Asian Games 2018 resmi ditutup. Sebanyak seratusan atlet hadir dan mendapatkan buku tabungan yang didalamnya sudah tertulis nominal angka bonus sesuai peraihan medali.
Namun di antara itu ternyata masih ada atlet dan instruktur yang belum menerimanya. Deputi III bidang pembudayaan olahraga Raden Isnanta menyampaikan gres 80 persen total atlet dan instruktur yang sudah mendapatkan buku tabungan, yang berisi bonus Asian Games. Namun, hal itu disebabkan bukan lantaran bonus yang belum cair, melainkan atlet dan pelatihnya yang belum mengambilnya ke Kemenpora.
"Yang tiba ke istana kan cuma seratusan lebih sementara yang sanggup medali lebih dari itu. Makara memang masih ada yang belum ambil (buku tabungannya) bonusnya," kata Isnanta kepada
detikSport, Kamis (13/9/2018).
"Sementara untuk instruktur memang belum semua lantaran masih menunggu keputusan Pengurus Besar (PB) cabornya masing-masing," lanjutnya.
Isnanta menjelaskan bahwa di dalam Surat Keputusan hanya tertera tim ofisial. Sementara nama dan kejelasan instruktur dari nomor eventnya tidak ada penjelasan lebih detail. Sehingga hal tersebut cukup menyulitkannya dalam menyalurkan bonus.
"Ada SK yang pergantian pelatih. Makara saya minta penjelasan PB soal itu. Karena SK yang saya terima hanya tim ofisial. Sementara statusnya ini instruktur nomor apa. Kami takut keliru," katanya.
Kemenpora telah mengirimkan surat permohonan penjelasan tersebut sebelum 9 September kemudian kepada federasi cabang olahraga. Tapi gres empat cabor saja yang meresponsnya. Salah satunya pencak silat.
"Jadi pekerjaan kami sebetulnya sudah beres. Prinsipnya kami menunggu bukan pekerjaan yang ditunda. Maka itu kami imbau silakan ke Kemenpora ambil bonus (buku tabungan) lantaran dihentikan diwakili. Karena itu sudah masuk rekening pribadi. Makara amb buku tabungan bukan uang cash. Karena semenjak di Istana sudah jadi semua. Tinggal ambil saja," imbaunya.
ADS HERE !!!