Mulyadi, perenang Indonesia di Asian Para Games 2018 (Dok. Kemenpora) Jakarta - Atlet renang Asian Para Games 2018 asal Kalimantan Timur Mulyadi tak menyangka hobi renangnya dapat mengantarkan dirinya jadi atlet nasional. Tidak gampang usaha yang dilewatinya, sebab dirinya mengaku berguru renang dari sungai.
"Saya berguru renang dari sungai," kata Mulyadi, Senin (24/9/2018).
Saat masih kecil, Mulyadi sudah bersahabat dengan dingklik roda. Tulang-tulang di kakinya ringkih sehingga tak dapat menopang badan potongan atasnya. Meski demikian, kondisi itu tak menciptakan Mulyadi lantas mengalah begitu saja pada kehidupan. Tulang kakinya boleh rapuh, tetapi mentalnya masih tetap kuat.
Ketika pertama kali melihat sungai Banjar dan verbal senang kawan-kawannya yang bermain di sana, tekad Mulyadi pun tumbuh. Pemuda yang lahir pada 17 Agustus 1991 itu juga ingin mencicipi kebahagiaan yang sama ketika badan bertemu arus sungai yang tenang. Pada dikala itulah ia mulai mengasah bakatnya di olahraga renang.
Salah seorang mitra yang kebetulan yaitu atlet renang, melihat talenta Mulyadi. Dia pun mengajak Mulyadi untuk ikut berlatih di kolam renang. Hari demi hari, Mulyadi jalani dengan sepenuh hati. Sampai pada suatu hari, sang pelatih melihat bakatnya dalam berenang.
Awalnya ia gugup. Tentu ada perbedaan ketika berenang di sungai dengan di kolam. Lagi pula ia hanya berasal dari kampung, yang untuk berguru renang tidak memakai jasa pelatih atau instruktur. Namun ia lawan kegugupan itu dengan kerja keras. Ketika berada di kolam, konsentrasi Mulyadi sepenuhnya tercurah di lintasan air.
Singkat cerita, kejuaraan demi kejuaraan pun Mulyadi jalani. Mulai dari level regional, nasional, sampai internasional. Pada kejuaraan Asean Para Games 2017 di Malaysia, Mulyadi berhasil raih medali perunggu.
Pada kejuaraan Asian Para Games di Jakarta nanti, ia ingin meraih prestasi yang lebih baik lagi. Mulyadi sangat ingin berlaga di panggung Paralimpiade 2020. Untuk itu ia akan tampil habis-habisan di Asian Para Games 2018.
Bangun pukul tiga dinihari, kemudian mulai berlatih di kolam renang pada pukul empat pagi sudah jadi rutinitas sehari-hari.
"Lelah, capek, ya pasti, cuma kami jalani sebab kami ingin menunjukkan yang terbaik untuk bangsa ini. Dukungan suporter terperinci besar lengan berkuasa sekali untuk menunjukkan semangat kepada kami. Pokoknya ada nilai lebih untuk kami," ujar Mulyadi.
ADS HERE !!!