Andrea Dovizioso punya kualitas menjadi juara dunia MotoGP. Foto: Heino Kalis/Reuters Jakarta - Tak sedikit yang menganggap
Andrea Dovizioso tidak mempunyai material untuk memenangi gelar juara
MotoGP. Ducati menolak anggapan tersebut.
Dalam dua animo terakhir, rider Italia itu muncul sebagai pesaing utama
Marc Marquez dalam perebutan gelar juara MotoGP. Meskipun, harus mengakui keunggulan rider Repsol Honda itu.
Di 2017, Dovizioso finis runner-up dengan selisih hanya 37 poin dari Marquez sekalipun sama-sama memenangi enam balapan. Sedangkan di animo 2018, Dovizioso dirugikan paruh pertama animo yang jelek alasannya mesti retired tiga kali, tapi pada hasilnya bisa meraih empat kemenangan di sepanjang kejuaraan.
Hasil ini menciptakan nama Dovizioso mulai diperhitungkan dalam peta persaingan gelar juara dunia MotoGP. Akan tetapi, Dovizioso rupanya belum bisa meyakinkan sejumlah kalangan.
"Saya percaya bahwa anggapan itu salah dan tidak adil," Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengungkapkan kepada
GPOne yang dilansir dari
Speedweek.
"Seorang karier pebalap dan jumlah titel juara yang ia menangi mengubah citranya dan persepsi secara umum: satu dengan empat atau lima titel juara dipersepsikan berbeda dengan Andrea, yang gres memenangi satu titel juara dunia bertahun-tahun kemudian (kelas 125 cc di 2004). Dan kemudian -- alasannya beberapa alasan -- tidak bisa mengulangi."
"Setiap pebalap mengambil jalur yang berbeda, tumbuh dengan cara yang berbeda dengan banyak faktor yang memengaruhi. Saya sih percaya bila Andrea punya determinasi untuk juara. Tapi saya juga percaya bahwa ia sudah berkembang bersama kami semenjak 2013 hingga hari ini dengan menjadi seorang pebalap luar biasa."
"Dovizioso sudah memenangi 11 balapan semenjak Sepang 2016. Lihat saja sendiri, pebalap mana yang bisa melakukannya dalam dua tahun ini. Saya pikir pertanyaan itu bisa Anda jawab sendiri," lugas Ciabatti.
ADS HERE !!!